Social Icons

v

25 April 2011

Menjadi Kuat Dengan Iman Dan Akhlaq


Berbicara tentang manusia, terdapat beberapa definisi tentangnya. Di antaranya, manusia adalah makhluk social yang harus berhubungan dengan sesamanya untuk melangsungkan hidupnya, tidak bisa hidup sendiri. Manusia dengan segala kemampuannya sangatlah kuat, namun  adakalanya mereka ketika tidak bisa menggunakan segala kemampuan yang ada dalam dirinya. Banyak orang yang memiliki persepsi bahwa manusia itu dikatakan kuat dengan menggunakan ukuran tenaga dan ototnya, namun ada kekuatan yang dilupakan oleh manusia, yaitu kekuatan Iman yang menumbuhkan akhlaq karimah. Padahal ini sebenarnya adalah kekuatan yang sangat ampuh..
Iman menurut bahasa adalah percaya, sedangkan dalam istilah memiliki arti meyakini dalam hati, diucapkan dengan lisan dan diamalkan dengan perbuatan. Apakah yang harus dipercayai itu? Tiada lain adalah ajaran Nabi. Ajaran Nabi Muhammad saw yang sangat fundamental adalah bertauhid kepada ke-Esaan Alah SWT, yang ditunjukkan dengan kalimat syahadat Laa Ilaaha illallaah  yang artinya tiada tuhan selain Allah, beberapa ulama mengartikan bahwa tidak ada tuhan yang hak disembah selain Allah swt. Kalimat ini merupakan landasan dasar dan inti agama Islam yang membedakan manakah yang dikatakan sebagai seorang Muslim dan mana yang tidak beriman atau yang menyekutukan Allah SWT. Iman, merupakan kunci pokok dalam membentuk ke-Islam-an seseorang; antara Iman dan Islam merupakan satu kesatuan yang saling mengisi. Iman tidak ada artinya tanpa amal saleh, dan amal saleh akan sia-sia jika tidak dilandasi Iman.
Ketika orang memiliki iman yang baik maka seharusnya dia juga memiliki akhlaq yang baik pula. berbicara tentang akhlaq, dapat didefinisikan sebagai suatu keadaan yang melekat pada jiwa manusia, yang darinya lahirlah perbuatan-perbuatan tanpa melalui proses pemikiran, pertimbangan atau bahkan penelitian, dia muncul dengan murni. Jika yang dilahirkan adalah perbuatan yang baik dan terpuji maka disebut dengan akhlaq yang mulia, namun jika sebaliknya maka disebut akhlaq yang buruk maka perlu dirubah dan tinggalkan.
Secara terminologis akhlaq memiliki arti tabiat, budi pekerti, kebiasaan atau adat, keperwiraan, kesatriaan, agama, dan kemarahan. Sebab akhlaq merupakan suatu kedaan yang melekat didalam jiwa, maka suatu perbuatan baru disebut akhlaq kalau perbuatan itu dilakukan berulang-ulang, kemudian perbuatan itu timbul dengan mudah tanpa dipaksakan, dipikirkan atau diteliti terlebih dulu, sehingga ia benar-benar merupakan suatu kebiasaan. Bila perbuatan itu timbul karena terpaksa atau setelah dipikirkan dan dipertimbangkan, atau dibuat-buat, maka tidak bisa disebut akhlaq.
Di dalam agama Islam, akhlaq memiliki posisi yang sangat penting, sehingga setiap aspek dari ajaran agama ini berorientasi pada pembentukan dan pembinaan akhlaq yang mulia (akhlaq al karimah). Sebagaimana sebuah ungkapan populer “Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlaq yang mulia”. Lalu bagaimanakah ciri-ciri akhlaq Islam itu ? Akhlaq Islam memiliki ciri-ciri unik yang membedakannya dengan akhlaq wa’diyah atau ciptaan manusia yaitu :
1. Kebaikan bersifat mutlak (al khairiyyah al mutlaqah), yaitu kebaikan yang terkandung dalam akhlaq Islam, merupakan kebaikan yang murni, baik untuk individu maupun untuk masyarakat, di dalam lingkungan, keadaan, waktu, dan tempat apapun.
2. Kebaikan yang bersifat menyeluruh ( as-salahiyyah al-'amamah), yaitu kebaikan yang terkandung di dalamnya merupakan kebaikan untuk seluruh umat manusia di segala zaman dan di semua tempat.
3. Tetap, langgeng dan mantap yaitu kebaikan yang terkandung di dalamnya bersifat tetap, tidak berubah oleh perubahan waktu dan tempat, atau perubahan kehidupan masyarakat.
4. Kewajiban yang harus dipatuhi (al- ilzam al mustajab), yaitu kebaikan yang terkandung dalam akhlaq Islam, merupakan hukum yang harus dilaksanakan, sehingga ada sanksi hukum tertentu bagi orang yang tidak melaksanakannya.
5. Pengawasan yang menyeluruh (ar-raqabah al-muhitah), karen Akhlaq Islam bersumber dari Allah, maka pengaruhnya lebih kuat dari akhlaq ciptaan manusia.
Jadi dapat disimpulkan bahwa, antara iman dan akhlaq terdapat ikatan yang sangat erat. ketika iman seseorang sudah kuat dan mantap maka segala perbuatan dan tingkah lakunya akan selalu didasarkan pada apa yang telah diperintahkan oleh Allah dan Rasul-Nya melalui syariat-Nya. Ketika akan memlakukan perbuatan yang menyimpang maka ia akan teringat pada Allah bahwa hal itu dilarang-Nya. Wahai saudara-saudaraku marilah kita meningkatkan iman kita, sebab kondisi iman sesorang tidaklah stabil namun seringkali berubah-ubah. Adakalanya iman kita naik dan adakalanya iman kita menurun atau dalam bahasa arab disebutkan dengan kalimat al iimaanu yajiidu wa yannqus. Disamping itu marilah kita menghiasi hidup kita dengan perbuatan-perbuatan yang baik dan benar sesuai dengan syariat sehingga kita memiliki akhlaq yang baik. Ketika  diluar sana banyak saudara kita yang masih jauh dari nilai-nilai Islam, kita hendaknya berusaha mengajak mereka untuk kembali, kembali ke jalan Alloh swt. Ketika iman dan akhlaq sudah tercipta dalam diri kita dan tumbuh dengan baik sesuai dengan nilai-nilai Islam, maka terciptalah kekuatan yang sangat ampuh dalam diri kita yang membimbing kita untuk menuju ridha Allah Swt. laa haula walaa quwwata illaa billaahil ‘aliyil ‘adhim….


 Oleh : Anton Mukminin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan Comment tinggalkan Komentar ya..